Pendidikan Seni Rupa di Indonesia


Pendidikan Tinggi di bidang senirupa di Indonesia dimulai pada 1947, saat didirikannya Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren en Handenarbeid, dikepalai oleh Simon Admiral, berkedudukan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Penggabungan Technische Hoogeschool Bandung ke Universitas Indonesia) di Bandung. Bila diterjemahkan Balai ini bernama: “Balai Universiter untuk Guru Gambar dan Prakarya”. Untuk ukuran saat ini lebih pas bila balai ini adalah bagian dari Pendidikan Tinggi Keguruan/Sarjana Pendidikan.

Kemudian balai universiter tersebut bertransformasi melebur ke seksi senirupa pada Fakultas Arsitektur dan Senirupa, saat Institut Teknologi Bandung didirikan pada 1959. Kemudian seksi/bagian Senirupa menjadi Departemen, Jurusan hingga saat ini terdapat Program Studi Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung tersebut.

Secara berturut-turut, gelar yang disematkan kepada lulusan dari balai hingga program studi tersebut adalah Middelbare Akte/Akte Pendidik untuk AMS (Algemeene Middelbare School/ Sekolah Menengah Atas), doktorandus (drs.), SSn (Sarjana Seni). Gelar yang terakhir masih digunakan hingga saat ini.

Di luar negeri (negara barat) gelar sarjana seni (SSn) ini, kurang lebih setara dengan gelar BFA (Bachelor of Fine Arts) bila diterjemahkan kurang lebih artinya Sarjana Seni halus/murni. Malaysia menggunakan padanan kata Seni Halus untuk Fine Art, di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan Senirupa Murni, karena walau termasuk Fine Art, musik jarang dipadankan dalam tradisi akademik Fine Art/Institusi Galeri dll.

Memang tidak ada padanan kata yang 100% tepat dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, terlebih lagi kata Seni tidak cocok 100% dengan kata Art atau Arts. Bahkan istilah turunan antara Bahasa Malaysia dengan Bahasa Indonesia (yang serumpun) pun kadang tidak sesuai antara tulisan dan makna, contohnya Paintings diterjemahkan Seni Catan (Malaysia), atau Seni Lukis (Indonesia). Contoh lainnya Drawing, diterjemahkan Seni Lukis (Malaysia), sedangkan padanannya pada bahasa Indonesia adalah Menggambar.

Di Amerika dan kebanyakan negara barat lainnya, gelar BFA (dan MFA/Master of Fine Arts) diberikan untuk lulusan dari program studi yang memfokuskan pada Seni Lukis, Seni Patung, Fotografi, Desain, bahkan Seni Pertunjukkan(Australia). Di Indonesia sendiri untuk desain ada gelar khusus yaitu SDs, sedangkan untuk Fotografi, Film, Pertunjukkan, gelarnya sama yaitu SSn. Dalam hal ini Inggris juga berbeda, untuk gelar sarjana senirupa diberikan BA (Bachelor of Arts), dimana di Amerika, Kanada, dan Australia, gelar ini diberikan kepada jurusan Sastra, Ekonomi dan sejenisnya.

Pada bahasa Inggris dikenal perbedaan antara The Arts, dan Fine Arts/Art. Padahal pada bahasa Indonesia keduanya dikenal sebagai Seni. Lebih mudahnya silahkan lihat perbandingan di bawah ini:

The Arts:

The arts represent an outlet of expression that is usually influenced by culture and which in turn helps to change culture. But, The Arts also include various branches of creative activity, such as painting, music, literature, and dance. (Istilah Generik, Ilmu Ekonomi juga dianggap bagian The Arts ini)

Art/Fine Art (tanpa s di belakangnya):

1. Art [mass noun] the expression or application of human creative skill and imagination, typically in a visual form such as painting or sculpture, producing works to be appreciated primarily for their beauty or emotional power.

2. Art is a diverse range of human activities in creating visual, auditory or performing artifacts (artworks), expressing the author’s imaginative or technical skill, intended to be appreciated for their beauty or emotional power.

Fine Art (Tradisi Akademik Eropa):

In European academic traditions, fine art is art developed primarily for aesthetics or beauty, distinguishing it from applied art that also has to serve some practical function, such as pottery or most metalwork.

Historically, the five main fine arts were painting, sculpture, architecture, music and poetry, with performing arts including theatre and dance. Today, the fine arts commonly include additional forms, such as film, photography, video production/editing, design, sequential art, conceptual art, and printmaking. However, in some institutes of learning or in museums, fine art and frequently the term fine arts (pl.) as well, are associated exclusively with visual art forms.

Walaupun terdapat kesulitan dalam mencari padanan secara tradisi antara di Indonesia maupun di Luar negeri, namun kita dapat berkesimpulan bahwa istilah gelar Sarjana Seni (SSn) dapat dipertukarkan/diterjemahkan dengan istilah Bachelor of Fine Art (terjemahan literal: Sarjana Seni Murni/Halus).

Bila kita ingin menterjemahkan The Arts bagaimana? Istilah yang agak tepat bagi The Arts mungkin adalah Seni Kebudayaan. Kemudian Art diterjemahkan sebagai Seni, sedangkan Fine Art baiknya diterjemahkan sebagai Senirupa Halus, karena Seni Murni bila diterjemahkan lebih tepat sebagai Pure Art.


Leave a Reply